twitter



Sering kita mendengar nasehat dari orangtua atau guru yang mengatakan, kalau kita mau berbuat sesuatu, lebih baik dipikirkan dahulu, agar tidak menyesal di kemudian hari. Suatu nasihat yang sederhana. Namun pernahkan kita merenung apa makna sebenarnya dari kalimat tersebut?
Secara mudahnya mungkin sebagian dari kita akan menganggap bahwa maknanya adalah jika mau bertindak, kita harus merencanakan dan berpikir terlebih dulu pertimbangan baik atau buruknya. Memang benar, tapi apakah sesederhana itu?
Mari kita renungkan lagi apa yang menjadi inti dalam kalimat nasihat itu…
“Kalau mau berbuat sesuatu, lebih baik dipikirkan dahulu…”
Bukankah penekanannya ada pada sebuah anjuran agar kita berpikir? Inti kalimat tersebut adalah pikir. Kita diminta untuk berpikir!
Mengapa? Seberapa besarkan pengaruh pikiran dalam tindakan kita?
Apa itu pikiran?
Mengapa sedemikian kuatnya pikiran itu sehingga banyak orang yang berpendapat bahwa hanya dengan mengarahkan pikiran maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan?
Mengapa kita harus focus agar bisa berhasil mewujudkan apa yang kita pikirkan?
Bagaimana dengan pengalaman orang-orang yang telah berhasil menguasai pikiran mereka sehingga mereka dapat menjadi bintang dalam pekerjaannya?
Jawabannya mungkin ada pada pepatah ini..
What you think is what you do, What you do is what you get.
Apa yang engkau pikirkan adalah apa yang engkau lakukan dan apa yang engkau lakukan adalah apa yang engkau dapatkan. Dengan kata lain, pikiran yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik dan pikiran yang buruk akan menghasilkan yang sesuatu yang buruk pula. Ternyata pikiran itu sangat berpengaruh pada kehidupan seseorang.
Bahkan, seseorang yang baru saja dinobatkan oleh pemirsa televisi menjadi yang terbaik di dunia Magic Indonesia, mengatakan bahwa dengan pikiran, kita dapat melakukan sesuatu yang tidak mungkin.
Subhanallah...
Ternyata itulah kekuatan pikiran.
Dan istimewanya lagi, diantara semua mahluk ciptaanNya, hanya manusia yang diberi karunia berupa kemampuan untuk berpikir oleh Allah. Hewan hanya diberikan intuisi tapi mereka sesungguhnya tidak bisa berpikir, sehingga akhirnya hewan tidak mengetahui akibat perbuatannya. Mereka hanya bertindak sesuai dengan intuisi yang mereka miliki. Berbeda dengan manusia, yang merupakan makhluk Tuhan dengan kemampuan dapat mempertimbangkan segala sesuatu dengan pikirannya, sehingga bila kemampuan berpikirnya dipergunakan dengan baik, seharusnya manusia dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang negatif.
Jadi, berarti pikiran lebih dari sekedar hasil dari logika atau otak semata. Pikiran adalah sebuah produk gabungan dari logika, akal dan rasa. Untuk menghasilkan sebuah pikiran biasanya seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. Setelah ditimbang-timbang, dirasa-rasa, baru kemudian diputuskan akan melakukan apa. Tak hanya itu, pikiran juga adalah energi atau gelombang otak dan jiwa yang telah diproses terlebih dahulu didalam hati. Bahkan banyak pula yang mengungkapkan, bahwa pikiran adalah energi yang kita berikan kepada alam dan akan langsung direspon oleh alam sekitar.
Banyak teori tentang definisi pikiran, namun yang harus kita lakukan adalah bagaimana menjaga pikiran ini agar tetap positif dan menimbulkan rasa nyaman didalam hati ketika kita melakukan sesuatu. Apabila dalam bertindak ada perasaan yang membuat hati kita tidak enak dan tidak nyaman, berarti kita harus segera memeriksa pikiran kita, mungkin ada yang salah. Bila sewaktu-waktu pikiran itu kemudian bergerak liar kemana-mana maka apabila tidak kita kendalikan, tentu lama kelamaan kita tak dapat membendungnya. Dan pikiran yang tak dikendalikan pada akhirnya akan membuat kita bertindak di luar kendali pula. Tapi untunglah, kita diberi kemampuan untuk dapat memilah pikiran kita, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang berguna dan mana yang tidak, mana yang paling kita perlukan dan butuhkan untuk menunjang tindakan selanjutnya dan mana yang tidak kita perlukan.
Dengan demikian, wajar apabila orang tua menasehati anak-anaknya agar berpikir dahulu sebelum bertindak. Karena ternyata sedemikian besarnya pengaruh yang dibuat oleh pikiran. Tugas kita sekarang, sebagai raja atas pikiran kita sendiri, adalah bagaimana agar setiap menit, bahkan setiap detik dalam hidup, kita isi dengan pikiran-pikiran positif yang membawa perasaan positif. Sekecil atau seremeh apapun pikiran itu, tetap harus kita jaga. Karena bila kita salah dalam berpikir, maka kemungkinan akan salah pula tindakan yang akan kita lakukan.
Jadi, pikir dahulu sebelum bertindak!

0 komentar:

Posting Komentar